Senin, 21 Mei 2012

Mahasiswa UI Sebagai dalam Pasang Surut Pergerakan Mahasiswa




Mahasiswa merupakan salah satu tonggak penggerak perubahan yang terjadi pada bangsa Indonesia. Meskipun jika ditarik pada tataran yang lebih luas, perubahan gerakan sosial yang terjadi di Indonesia, tidak secara spesifik di gerakkan hanya oleh elemen mahasiswa, melainkan oleh elemen-elemen lain dalam kelompok pemuda dan kaum intelektual, yang mana antara satu elemen-elemen dengan elemen lainnya mungkin merupakan bagian dari golongan yang berbeda (misalnya kaum santri yang juga merupakan bagian dari kelompok pemuda dan intelektual, tetapi kaum buruh yang juga merupakan pemuda, tetapi tidak mendapatkan legitimasi bagian dari kaum intelektual).
                                                                                                 
Kepemimpinan merupakan suatu kiat atau kewibawaan yang mampu menggerakan orang lain, baik secara perseorangan maupun kelompok di dalam suatu organisasi maupun non-organisasi sehingga menimbulkan kemauan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan meliputi berbagai dimensi, dan berfungsi sebagai salah satu piranti penggerak, motor atau motivator sumber daya yang ada dalam sebuah rumpun, sehingga peran kepemimpinan diharapkan mampu mendinamisasikan rumpun tersebut dalam mencapai tujuan. Begitu penting dan berguna sekali sehingga kepemimpinan patut untuk dimiliki oleh seorang mahasiswa.                            

Beberapa tokoh yang menjadi penggerak perjuangan kemerdekaan yang memiliki kepemimpinan dengan sangat baik seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Suwardi Suryaningrat, H. Agus Salim, atau Mohamad Natsir juga merupakan kaum intelektual dan telah berperan semenjak mereka masih menjadi mahasiswa atau pelajar. Misalnya Moh. Hatta yang semenjak masih menjadi mahasiswa di negeri Belanda dengan membentuk organisasi Perhimpunan Indonesia (Indische Partij). Dan untuk UI sendiri sudah memiliki banyak tokoh  pergerakan sebut saja Soe Hok Gie, Arif Rahman Hakim dan masih banyak lagi yang lainnya. Mungkin kah ada penerus seperti para tokoh diatas pada saat ini ataupun masa nanti? Mungkinkah penerus tersebut berasal dari mahasiswa-mahasiswi UI? Itu ada hanya ada dibalik hati para individual mahasiswa itu sendiri.

Mahasiswa UI pada jaman dahulu terkenal pemberani memberantas tirani yang ada di negara ini, seorang dosen pernah bercerita dikelas iya mengungkapkan bahwa pada jamannya ketika iya masih menjadi seorang mahasiswi iya sangat kagum dengan teman-teman mahsiswa ui dikerenakan pada sekitar tahun 90an iya melihat bahwa, status mahasiwanya dapat dipertanggung jawabkan dan tidak dapat dibeli dengan apapun, mereka bersam-sama menyingsingkan jaket kuning mereka untuk memberantas ketidakberesan yang terjadi UI maupun di Indonesia, mereka bertekat untuk setia dan total terhadap perjuangan yang ada dengan kemampuan intelektual,martabat,dan serta tenaga mereka, tidak tanggung-tanggung bahkan mereka berani bermain fisik dengan pihak kepolisian saat mereka berdemo atau mereka diancam dengan teror dan juga dengan vonis sanksi akan di keluarkan dari UI, tetapi semangat mereka tidak pernah redup, rasa kebersamaan, saling memiliki satu sama lain itulah yang membuat mereka saling meyilangkan tangan mereka satu sama lain dan tetap sehati dengan tujuan mulia mereka,sehingga itulah yang membuat mereka berhasil mencapai tujuan mereka tersebut.

Saat ini  rasa iri atau pun merasa ada sesuatu yang kurang dari mahasiswa UI jika dibandingkan dengan pergerakan mahasiswa UI pada jaman dahulu. Pergerakan mahasiswa UI saat ini hanya terjadi pada beberapa sumbu dan tidak menyeluruh, tidak adanya rasa saling memiliki dan solidaritas serta rasa kepemimpinan yang bertanggung jawab menyebabkan terjadinya sifat keapatisan didalam mahasiswa UI, zona nyaman yang dimiliki pun menjadi salah satu faktor penting juga yang mempengaruhi berkurangnya pergerakan yang terjadi, mahasiswa saat ini jauh lebih mementingkan individualismenya dengan zona aman dan nyamannya mereka masing-masing, mereka bergerak untuk menolong dirinya sendiri bukan untuk menolong sesama mahasiwa atau negaranya sendiri. Namun setiap hal ada baik dan buruknya, ketika banyak mahasiswa yang apatis maka masih banyak juga kelompok-kelompok sumbu yang masih tetap berjuang mewujudkan tujuan mulia dari mahasiswa itu sendiri, minimal para mahsiswa melakukan pergerakan dengan kedua jempol mereka untuk mengetik sesuatu yang terjadi di UI ataupun di Indonesia dengan media sosial yang ada dan dengan kata-kata yang mungkin dapat membangkitkan kembali semangat yang telah menurun, apapun caranya selama itu berpengaruh besar terhadap perubahan dan positif maka akan ada jalan yang terang menuju tujuan mulia pergerakan mahasiswa itu sendiri.

Penyimpanan  rasa keoptimisan untuk mahasiswa UI pun harusnya semakin terbuka lebih besar, hal ini dapat dipacu dengan beberapa sumbu-sumbu pergergerakan mahasiswa yang masih menyala dan juga sejarah-sejarah cerita yang tertulis jelas dikampus ini. Para mahasiswa UI nanti diharapkan kembali berkaca dengan status kampus mereka yang memang terkenal sebagai kampus rakyat dan kampus perjuangan, para mahasiswa nanti akan bisa lebih kreatif dalam melakukan perjuangan selain dengan jempol mereka yang saat ini sedang populer namun mungkin saja dapat kembali dengan anggota seluruh badan mereka yang siap dikorbankan untuk kepentingan masyarakat banyak. Dan yang pasti pergerakan mahasiswa UI bukan hanya mementingkan ideologi masing-masing namun juga ideologi bersama yang tentunya bermanfaat bagi orang banyak, dengan rasa kesadaran,kepemimpinan,rasa memiliki, dan tanggung jawab  maka nantinya pergerakan di UI pun akan kembali keluar dengan hasil yang sangat baik dan maksimal.

Semua cerita yang terjadi dimasa lalu akan tetap menjadi sesuatu yang bernilai lebih dan sebagai cerminan kekuatan dan tugas dari pergerakan mahasiswa UI itu sendiri, kepemimpinan yang tercipta akan lebih baik dengan berusaha mengasahnya dengan kesadaran akan tanggung jawab bersama. Dan pergerakan mahasiswa UI dulu,sekarang, hingga nanti akan tetap melegenda di kemudian hari.