Kamis, 27 September 2012

“Pengadaan dan Sosialisasi Pembangunan Kesehatan di Pulau Maratua”




“Pengadaan dan Sosialisasi Pembangunan Kesehatan di Pulau Maratua”
Pulau Maratua adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Sulawesi dan berbatasan dengan negara Malaysia. Pulau Maratua ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Berau, provinsi Kalimantan Timur. Pulau berbentuk kecil panjang dan lengkung tajam ini berada di sebelah selatan dari Kota Tarakan dengan koordinat 2° 15′12″ LU, 118° 38′41″ BT (di bagian batas luarnya). Selain itu pulau maratua ini memiliki luas sekitar 2375,7 hektare (ha) , yang dihuni oleh masyarakat mayoritas suku Bajau.
Keistimewaan dari Pulau Maratua adalah keindahan alam bawah lautnya yang menawan. Keadaan Pulau Maratua sebagai atol menjadikan pulau ini memiliki gugusan karang dan koral yang memukau. Pulau Maratua termasuk pulau dalam Kawasan Konservasi Laut (KKL) Kabupaten Berau seluas 1,27 juta Hektar. Menurut hasil survei dari Manta Tow (2003), jumlah spesies yang menghuni ekosistem di Kepulauan Derawan mencapai 460 sampai 470 spesies. Jumlah ini menunjukkan keanekaragaman hayati di Perairan Kepulauan Derawan adalah terbanyak nomor dua setelah Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat. Kepulauan Derawan juga terkenal sebagai salah satu tempat perkembang biakan hewan langka seperti penyu hijau dan penyu sisik. Tak heran banyak wisatawan mancanegara yang mengunjungi kepulauan ini untuk menikmati pemandangan bawah lautnya maupun sekedar menyaksikan momen penyu bertelur yang cukup langka terjadi.
            Secara administratif, wilayah Pulau Maratua terbagi menjadi empat desa, yaitu Bohe Silian, Bohe Bukut, Payung Payung, dan Teluk Alulu. Pada tahun 2010, Pulau Maratua dihuni oleh sekitar 3.079 jiwa penduduk (Sumber: bps.go.id). Mayoritas penduduk pulau ini adalah Suku Bajo yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai nelayan. Perikanan yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Pulau Maratua adalah ikan pelagis dan ikan karang. Hasil penjualan ikan secara umum dijual di Pulau Derawan, Tanjung Redeb, Surabaya, dan beberapa kota luar propinsi yang melewati sejumlah pengumpul yang cukup besar, bahkan sering dimasukkan kepada eksportir yang kemudian dijual ke konsumen di luar negeri (Sumber: Wikipedia). Suku Bajo dari Sulawesi adalah suku asli yang mendiami Pulau Maratua. Suku pendatang juga berasal dari Sulawesi, Suku Bugis.Sama halnya dengan pulau pulau terdepan lainnya, Pulau Maratua masih menyimpan berbagai masalah yang harus segera ditangani. Diantaranya pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik, hingga keamanan. Pulau Maratua hanya mempunyai empat bangunan Sekolah Dasar dan sebuah bangunan Sekolah Menengah Pertama. Empat bangunan Sekolah Dasar tersebut terletak di masing masing desa, yaitu Bohe Bukut, Bohe Silian, Payung Payung, dan Teluk Alulu.
Fasilitas-fasilitas yang ada di maratua
Sarana Pasos / Fasum Kampung Payung payung Kecamatan Maratua
Komunikasi : Telepon Seluler (di beberapa lokasi tertentu dapatmenerima sinyal)
Fasilitas Pendidikan : SDN 001, SMP 27 Berau, SMA 9 Berau
Fasilitas Pelayanan Masyarakat: Kantor Desa/kampung, PDPM-KM
Fasilitas Kesehatan: Puskesmas, Posyandu
Fasilitas Peribadatan : Masjid
Fasilitas Umum : Gedung Pertemuan,TPU
Sarana Olah Raga : Lapangan Sepak Bola,Lapangan Voly
Sarana Transfortasi : Speed bot dan Perahu nelayan (harus carter belum ada angkutan penumpang secara khusus) Dermaga Sarana Transfortasi Darat : Speda motor
Sarana Pariwisata : Resort Paradise
Sarana Pasos / Fasum Kampung Bohe Silian Kecamatan Maratua
Komunikasi : Telepon Nirkabel di tempat-tempat tertentu
Fasilitas Pendidikan : TK Anisa, XXSD 002
Fasilitas Pelayanan Masyarakat : Kantor Desa/kampung
Fasilitas Kesehatan : Puskesmas,Posyandu
Fasilitas Peribadatan : Masjid al Fajar
Fasilitas Umum : Gedung Olar Raga/Pertemuan
Sarana Olah Raga : Lapangan Sepak Bola, Lapangan Voly
Sarana Transfortasi : Speed bot dan Perahu nelayan (carter, belum adaangkutan penumpang secara khusus)Dermaga Sandar : Sarana Transfortasi Darat : Speda motor
Sarana Pariwisata : Resort NabukoRenc. Kampung Ecowisata
Sarana Pasos / Fasum Kampung Teluk Alulu Kecamatan Maratua
Komunikasi : Telepon Seluler (Telkomsel)
Fasilitas Pendidikan : SD 004,TK Tunas Pertiwi,TPA Al Musyawarah
Fasilitas Pelayanan Masyarakat: Kantor Desa/kampung
Fasilitas Kesehatan : Puskesmas Pembantu,Posyandu
Fasilitas Peribadatan : Surau/Mushola,Masjid
Fasilitas Umum : BalaiKampung/Gedung Pertemuan,TPU (di P. Semut)
Sarana Olah Raga : Lapangan Sepak Bola,Lapangan Voly
Sarana Transfortasi Laut : Speed bot dan Perahu (carter; belum ada angkutan penumpangsecara khusus) Dermaga Sarana Transfortasi Darat : Speda motor
Sarana Pariwisata : Resort Nabuko di P. Pabahanan
Sarana Pasos / Fasum Kampung Derawan Kecamatan Derawan
Komunikasi : BTS Telkomsel dan XL
Fasilitas Pendidikan : SD 001, TK ,SMPN 28 Berau
Fasilitas Pelayanan Masyarakat : Kantor Desa/kampung, Pol Polisi, Pos TNI AL,Kantor PDAM,Kantor PLN,Kantor DKP
Fasilitas Kesehatan : Puskesmas,Posyandu
Fasilitas Peribadatan : Masjid
Fasilitas Umum : Gedung Pertemuan,TPU
Sarana Olah Raga : Lapangan Sepak Bola,Lapangan Voly
Sarana Transfortasi : Speed bot dan Perahu (carter atau reguler)
Sarana Transfortasi Darat : Speda motor
Sarana Pariwisata :Resort Kiani, Resort Bumi Manimbora Interbuana (BMI), Resort Danakan Penginapan Milik Masyarakat
Maratua belum mempunyai Rumah Sakit, masyarakat hanya mendapat fasilitas kesehatan melaui Puskesmas yang terdapat di Teluk Alulu. Fasilitas kesehatan balita umumnya terdapat di setiap desa yang ada di Maratua, Air bersih di Maratua hanya terdapat di desa Bohe Bukut dan Teluk Harapan. Sumber air yang terdapat di tiga desa lainnya hanya layak digunakan untuk mencuci. Sebagian penduduk membuat sumur galian untuk mendapatkan air bersih. Namun hanya sedikit saja didapat air bersih. Penduduk Maratua mengandalkan penerangan dari panel surya dan generator diesel. Panel surya penduduk Maratua merupakan bantuan dari PT Lembaga Elektronik Negara (LEN), begitu pun dengan sebagian generator diesel. Dengan menggunakan generator diesel, penduduk Maratua merasa berat karena menggunakan bahan bakar solar. Untuk memenuhi kebutuhan listrik, setiap hari masyarakat menghabiskan sebanyak 8 liter solar atau setara Rp.48.000. (sumber : Wikipedia )
Namun dari gambaran diatas permasalahan utama pada maratua terletak pada bidang kesehatan, baik secara pengobatan, pencegahan maupun sarana dan pra-sarana kesehatan yang ada. Pembangunan kesehatan dan air bersih seharusnya menjadi pusat perhatian pemerintah di maratua karena pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan mendukung pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Ada beberapa poin untuk melakukan sosialisasi pembangunan kesehatan di maratua :
Perkembangan sarana dan prasarana kesehatan
Peningkatan sarana-sarana kesehatan diutamakan kepada pengembangan dan memaksimalkan Pusat-pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) dengan bagian-bagiannya yang terdiri dari Balai Kesejahteraan Ibu dan  Anak (BKIA) dan Balai Pengobatan. Dan karena belum adanya rumah sakit, maka diperlukan sebagai percepatan pembungan rumah yang berfungsi sebagai sistem penghubung dalam pelayanan kesehatan dan laboratorium kesehatan sebagai  sarana penunjangnya.
Sosialisasi pemberantasan penyakit menular
Sosialisasi pemberantasan penyakit menular terutama ditujukan untuk mematahkan rantai penghubung penularan. Hal ini dilakukan dengan menghilangkan sumber atau pembawa penyakit, mencegah hubungan dengan penyebab penyakit atau memberi kekebalan kepada penduduk. Usaha pemberantasan terutama di-tujukan terhadap penyakit cacar, patek, malaria, kolera, TBC, penyakit kelamin, pes, kusta, dan sosialisasi untuk pemberantasan beberapa penyakit lainnya.
Peningkatan penyediaan air minum
Kegiatan terutama ditujukan untuk menambah jumlah penyediaan air minum di pedesaan yang memenuhi syarat syarat kesehatan. Prioritas diberikan kepada daerah-daerah kritis yakni daerah-daerah yang menghadapi situasi sebagai berikut: terdapat wabah serta penularan penyakit melalui air, sulit mendapat air, airnya belum memenuhi syarat kesehatan untuk dijadikan air minum, sedang dilain pihak telah tersedia tenaga-tenaga kesehatan lingkungan serta telah terdapat par-tisipasi dari masyarakat.
Pendidikan kesehatan masyarakat dan tenaga kesehatan
Pendidikan kesehatan masyarakat terutama meliputi pendidikan kesehatan dalam lapangan keluarga berencana, kese-jahteraan ibu dan anak, usaha kesehatan sekolah. perbaikan            gizi, sanitasi, dan kesehatan gigi. Organisasi pendidikan kesehatan masyarakat telah dikembangkan oleh profinsi setempat dan telah dididik sejumlah tenaga ahli pendidikan kesehatan masyarakat sebagai tenaga inti.
Usaha peningkatan pelayanan dan pembangunan kesehatan ditujukan untuk menyediakan dan memberikan pemeliharaan kesehatan dalam arti yang luas kepada setiap anggota masyarakat yang membutuhkannya secara efisien dan efektif. Agar usaha peningkatan pelayanan kesehatan tersebut dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya, maka seluruh sarana pelayanan kesehatan diusahakan untuk berada dalam suatu sistem jaringan hubungan yang serasi yang belum terdapat atau tersosialisasikan didalam pulau maratua itu sendiri. Dalam rangka pelaksanaan sistem jaringan hubungan sarana-sarana kesehatan di Maratua ini, maka sarana pelayanan kesehatan yang paling dasar yakni berupa PUSKESMAS dan POSYANDU sejauh mungkin akan memberikan pelayanan dan mengatasi persoalan kesehatan yang dialami oleh penderita. Rumah sakit di Maratua diharapkan dapat secepat mungkin dibuat untuk masalah- masalah  kesehatan yang tidak dapat diatasi pada Puskesmas. Kemudian untuk masalah-masalah kesehatan yang ternyata memerlukan pemecahan lebih jauh akan diteruskan ke rumah sakit propinsi  dan  apabila  masih  diperlukan akan diteruskan ke rumah sakit pada tingkat nasional. Sebaliknya apabila penderita telah selesai mendapatkan pelayanan pada sarana kesehatan yang lebih tinggi, maka kemudian akan dikembalikan kepada sarana kesehatan yang lebih rendah untuk mendapatkan pemeliharaan kesehatan seterusnya, apabila diperlukan. Di lain pihak sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi tingkatnya harus selalu memberikan bimbingan kepada sarana-sarana pelayanan kesehatan yang berada di tingkat yang lebih rendah. Bersamaan dengan itu sarana kesehatan pada tingkat yang lebih tinggi secara teratur  memperoleh informasi kesehatan dari tingkat yang lebih rendah untuk  diolah. Demikian pula pendidikan dan latihan tenaga-tenaga kesehatan dilakukan oleh sarana-sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi untuk tenaga-tenaga pelayanan kesehatan yang berada pada tingkat yang lebih rendah. Melalui pelaksanaan sistem jaringan hubungan sarana-sarana pelayanan kesehatan tersebut, maka akan tendapat suatu hubungan timbal-balik yang serasi antara sarana-sarana pelayanan kesehatan pada berbagai tingkatannya.
Jika Pengadaan dan sosialisasi pembangunan kesehatan di Maratua dapat dilaksanakan maka setidaknya penyakit-penyakit yang biasa diderita masyarakat Maratua tidak mewabah. Pengadaan air bersih juga mampu menjadikan sumber daya manusia Maratua lebih berkualitas dan tidak kalah dengan orang-orang dari Malaysia yang sedikit banyak mulai menduduki pulau Maratua itu sendiri.

Refrensi : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasioal bidang Kesehatan, 2005-2025.
               website tentang pulau maratua , sebagai bahan gambaran umum.
Essai seleksi K2N UI 2012.

Senin, 21 Mei 2012

Mahasiswa UI Sebagai dalam Pasang Surut Pergerakan Mahasiswa




Mahasiswa merupakan salah satu tonggak penggerak perubahan yang terjadi pada bangsa Indonesia. Meskipun jika ditarik pada tataran yang lebih luas, perubahan gerakan sosial yang terjadi di Indonesia, tidak secara spesifik di gerakkan hanya oleh elemen mahasiswa, melainkan oleh elemen-elemen lain dalam kelompok pemuda dan kaum intelektual, yang mana antara satu elemen-elemen dengan elemen lainnya mungkin merupakan bagian dari golongan yang berbeda (misalnya kaum santri yang juga merupakan bagian dari kelompok pemuda dan intelektual, tetapi kaum buruh yang juga merupakan pemuda, tetapi tidak mendapatkan legitimasi bagian dari kaum intelektual).
                                                                                                 
Kepemimpinan merupakan suatu kiat atau kewibawaan yang mampu menggerakan orang lain, baik secara perseorangan maupun kelompok di dalam suatu organisasi maupun non-organisasi sehingga menimbulkan kemauan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan meliputi berbagai dimensi, dan berfungsi sebagai salah satu piranti penggerak, motor atau motivator sumber daya yang ada dalam sebuah rumpun, sehingga peran kepemimpinan diharapkan mampu mendinamisasikan rumpun tersebut dalam mencapai tujuan. Begitu penting dan berguna sekali sehingga kepemimpinan patut untuk dimiliki oleh seorang mahasiswa.                            

Beberapa tokoh yang menjadi penggerak perjuangan kemerdekaan yang memiliki kepemimpinan dengan sangat baik seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Suwardi Suryaningrat, H. Agus Salim, atau Mohamad Natsir juga merupakan kaum intelektual dan telah berperan semenjak mereka masih menjadi mahasiswa atau pelajar. Misalnya Moh. Hatta yang semenjak masih menjadi mahasiswa di negeri Belanda dengan membentuk organisasi Perhimpunan Indonesia (Indische Partij). Dan untuk UI sendiri sudah memiliki banyak tokoh  pergerakan sebut saja Soe Hok Gie, Arif Rahman Hakim dan masih banyak lagi yang lainnya. Mungkin kah ada penerus seperti para tokoh diatas pada saat ini ataupun masa nanti? Mungkinkah penerus tersebut berasal dari mahasiswa-mahasiswi UI? Itu ada hanya ada dibalik hati para individual mahasiswa itu sendiri.

Mahasiswa UI pada jaman dahulu terkenal pemberani memberantas tirani yang ada di negara ini, seorang dosen pernah bercerita dikelas iya mengungkapkan bahwa pada jamannya ketika iya masih menjadi seorang mahasiswi iya sangat kagum dengan teman-teman mahsiswa ui dikerenakan pada sekitar tahun 90an iya melihat bahwa, status mahasiwanya dapat dipertanggung jawabkan dan tidak dapat dibeli dengan apapun, mereka bersam-sama menyingsingkan jaket kuning mereka untuk memberantas ketidakberesan yang terjadi UI maupun di Indonesia, mereka bertekat untuk setia dan total terhadap perjuangan yang ada dengan kemampuan intelektual,martabat,dan serta tenaga mereka, tidak tanggung-tanggung bahkan mereka berani bermain fisik dengan pihak kepolisian saat mereka berdemo atau mereka diancam dengan teror dan juga dengan vonis sanksi akan di keluarkan dari UI, tetapi semangat mereka tidak pernah redup, rasa kebersamaan, saling memiliki satu sama lain itulah yang membuat mereka saling meyilangkan tangan mereka satu sama lain dan tetap sehati dengan tujuan mulia mereka,sehingga itulah yang membuat mereka berhasil mencapai tujuan mereka tersebut.

Saat ini  rasa iri atau pun merasa ada sesuatu yang kurang dari mahasiswa UI jika dibandingkan dengan pergerakan mahasiswa UI pada jaman dahulu. Pergerakan mahasiswa UI saat ini hanya terjadi pada beberapa sumbu dan tidak menyeluruh, tidak adanya rasa saling memiliki dan solidaritas serta rasa kepemimpinan yang bertanggung jawab menyebabkan terjadinya sifat keapatisan didalam mahasiswa UI, zona nyaman yang dimiliki pun menjadi salah satu faktor penting juga yang mempengaruhi berkurangnya pergerakan yang terjadi, mahasiswa saat ini jauh lebih mementingkan individualismenya dengan zona aman dan nyamannya mereka masing-masing, mereka bergerak untuk menolong dirinya sendiri bukan untuk menolong sesama mahasiwa atau negaranya sendiri. Namun setiap hal ada baik dan buruknya, ketika banyak mahasiswa yang apatis maka masih banyak juga kelompok-kelompok sumbu yang masih tetap berjuang mewujudkan tujuan mulia dari mahasiswa itu sendiri, minimal para mahsiswa melakukan pergerakan dengan kedua jempol mereka untuk mengetik sesuatu yang terjadi di UI ataupun di Indonesia dengan media sosial yang ada dan dengan kata-kata yang mungkin dapat membangkitkan kembali semangat yang telah menurun, apapun caranya selama itu berpengaruh besar terhadap perubahan dan positif maka akan ada jalan yang terang menuju tujuan mulia pergerakan mahasiswa itu sendiri.

Penyimpanan  rasa keoptimisan untuk mahasiswa UI pun harusnya semakin terbuka lebih besar, hal ini dapat dipacu dengan beberapa sumbu-sumbu pergergerakan mahasiswa yang masih menyala dan juga sejarah-sejarah cerita yang tertulis jelas dikampus ini. Para mahasiswa UI nanti diharapkan kembali berkaca dengan status kampus mereka yang memang terkenal sebagai kampus rakyat dan kampus perjuangan, para mahasiswa nanti akan bisa lebih kreatif dalam melakukan perjuangan selain dengan jempol mereka yang saat ini sedang populer namun mungkin saja dapat kembali dengan anggota seluruh badan mereka yang siap dikorbankan untuk kepentingan masyarakat banyak. Dan yang pasti pergerakan mahasiswa UI bukan hanya mementingkan ideologi masing-masing namun juga ideologi bersama yang tentunya bermanfaat bagi orang banyak, dengan rasa kesadaran,kepemimpinan,rasa memiliki, dan tanggung jawab  maka nantinya pergerakan di UI pun akan kembali keluar dengan hasil yang sangat baik dan maksimal.

Semua cerita yang terjadi dimasa lalu akan tetap menjadi sesuatu yang bernilai lebih dan sebagai cerminan kekuatan dan tugas dari pergerakan mahasiswa UI itu sendiri, kepemimpinan yang tercipta akan lebih baik dengan berusaha mengasahnya dengan kesadaran akan tanggung jawab bersama. Dan pergerakan mahasiswa UI dulu,sekarang, hingga nanti akan tetap melegenda di kemudian hari.