“Pengadaan
dan Sosialisasi Pembangunan Kesehatan di Pulau Maratua”
Pulau Maratua
adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Sulawesi dan berbatasan
dengan negara Malaysia. Pulau Maratua ini merupakan bagian dari wilayah
pemerintah Kabupaten Berau, provinsi Kalimantan Timur. Pulau berbentuk kecil
panjang dan lengkung tajam ini berada di sebelah selatan dari Kota Tarakan
dengan koordinat 2° 15′12″ LU, 118° 38′41″ BT (di bagian batas luarnya). Selain
itu pulau maratua ini memiliki luas sekitar 2375,7 hektare (ha) , yang dihuni
oleh masyarakat mayoritas suku Bajau.
Keistimewaan dari Pulau Maratua adalah keindahan
alam bawah lautnya yang menawan. Keadaan Pulau Maratua sebagai atol menjadikan
pulau ini memiliki gugusan karang dan koral yang memukau. Pulau Maratua
termasuk pulau dalam Kawasan Konservasi Laut (KKL) Kabupaten Berau seluas 1,27
juta Hektar. Menurut hasil survei dari Manta Tow (2003), jumlah spesies yang
menghuni ekosistem di Kepulauan Derawan mencapai 460 sampai 470 spesies. Jumlah
ini menunjukkan keanekaragaman hayati di Perairan Kepulauan Derawan adalah
terbanyak nomor dua setelah Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat. Kepulauan
Derawan juga terkenal sebagai salah satu tempat perkembang biakan hewan langka
seperti penyu hijau dan penyu sisik. Tak heran banyak wisatawan mancanegara
yang mengunjungi kepulauan ini untuk menikmati pemandangan bawah lautnya maupun
sekedar menyaksikan momen penyu bertelur yang cukup langka terjadi.
Secara administratif, wilayah Pulau
Maratua terbagi menjadi empat desa, yaitu Bohe Silian, Bohe Bukut, Payung
Payung, dan Teluk Alulu. Pada tahun 2010, Pulau Maratua dihuni oleh sekitar 3.079
jiwa penduduk (Sumber: bps.go.id). Mayoritas penduduk pulau ini adalah Suku
Bajo yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai nelayan. Perikanan yang
dimanfaatkan oleh masyarakat di Pulau Maratua adalah ikan pelagis dan ikan
karang. Hasil penjualan ikan secara umum dijual di Pulau Derawan, Tanjung
Redeb, Surabaya, dan beberapa kota luar propinsi yang melewati sejumlah
pengumpul yang cukup besar, bahkan sering dimasukkan kepada eksportir yang
kemudian dijual ke konsumen di luar negeri (Sumber: Wikipedia). Suku Bajo dari
Sulawesi adalah suku asli yang mendiami Pulau Maratua. Suku pendatang juga
berasal dari Sulawesi, Suku Bugis.Sama halnya dengan pulau pulau terdepan
lainnya, Pulau Maratua masih menyimpan berbagai masalah yang harus segera
ditangani. Diantaranya pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik, hingga
keamanan. Pulau Maratua hanya mempunyai empat bangunan Sekolah Dasar dan sebuah
bangunan Sekolah Menengah Pertama. Empat bangunan Sekolah Dasar tersebut
terletak di masing masing desa, yaitu Bohe Bukut, Bohe Silian, Payung Payung,
dan Teluk Alulu.
Fasilitas-fasilitas
yang ada di maratua
Sarana Pasos / Fasum Kampung Payung
payung Kecamatan Maratua
Komunikasi : Telepon
Seluler (di beberapa lokasi tertentu dapatmenerima sinyal)
Fasilitas Pendidikan : SDN
001, SMP 27 Berau, SMA 9 Berau
Fasilitas Pelayanan Masyarakat: Kantor
Desa/kampung, PDPM-KM
Fasilitas Kesehatan: Puskesmas,
Posyandu
Fasilitas Peribadatan : Masjid
Fasilitas Umum : Gedung
Pertemuan,TPU
Sarana Olah Raga : Lapangan
Sepak Bola,Lapangan Voly
Sarana Transfortasi : Speed
bot dan Perahu nelayan (harus carter belum ada angkutan penumpang secara
khusus) Dermaga Sarana Transfortasi
Darat : Speda motor
Sarana Pariwisata : Resort
Paradise
Sarana Pasos / Fasum Kampung Bohe
Silian Kecamatan Maratua
Komunikasi : Telepon
Nirkabel di tempat-tempat tertentu
Fasilitas Pendidikan : TK
Anisa, XXSD 002
Fasilitas Pelayanan Masyarakat : Kantor
Desa/kampung
Fasilitas Kesehatan : Puskesmas,Posyandu
Fasilitas Peribadatan : Masjid
al Fajar
Fasilitas Umum : Gedung
Olar Raga/Pertemuan
Sarana Olah Raga : Lapangan
Sepak Bola, Lapangan Voly
Sarana Transfortasi : Speed
bot dan Perahu nelayan (carter, belum adaangkutan penumpang secara
khusus)Dermaga Sandar : Sarana
Transfortasi Darat : Speda motor
Sarana Pariwisata : Resort
NabukoRenc. Kampung Ecowisata
Sarana Pasos / Fasum Kampung Teluk
Alulu Kecamatan Maratua
Komunikasi : Telepon
Seluler (Telkomsel)
Fasilitas Pendidikan : SD
004,TK Tunas Pertiwi,TPA Al Musyawarah
Fasilitas Pelayanan Masyarakat: Kantor
Desa/kampung
Fasilitas Kesehatan : Puskesmas
Pembantu,Posyandu
Fasilitas Peribadatan : Surau/Mushola,Masjid
Fasilitas Umum : BalaiKampung/Gedung
Pertemuan,TPU (di P. Semut)
Sarana Olah Raga : Lapangan
Sepak Bola,Lapangan Voly
Sarana Transfortasi Laut : Speed
bot dan Perahu (carter; belum ada angkutan penumpangsecara khusus) Dermaga Sarana Transfortasi Darat : Speda
motor
Sarana Pariwisata : Resort
Nabuko di P. Pabahanan
Sarana Pasos / Fasum Kampung
Derawan Kecamatan Derawan
Komunikasi : BTS
Telkomsel dan XL
Fasilitas Pendidikan : SD
001, TK ,SMPN 28 Berau
Fasilitas Pelayanan Masyarakat : Kantor
Desa/kampung, Pol Polisi, Pos TNI AL,Kantor PDAM,Kantor PLN,Kantor DKP
Fasilitas Kesehatan : Puskesmas,Posyandu
Fasilitas Peribadatan : Masjid
Fasilitas Umum : Gedung
Pertemuan,TPU
Sarana Olah Raga : Lapangan
Sepak Bola,Lapangan Voly
Sarana Transfortasi : Speed
bot dan Perahu (carter atau reguler)
Sarana Transfortasi Darat : Speda
motor
Sarana Pariwisata :Resort
Kiani, Resort Bumi Manimbora Interbuana (BMI), Resort Danakan Penginapan Milik
Masyarakat
Maratua belum mempunyai Rumah Sakit, masyarakat
hanya mendapat fasilitas kesehatan melaui Puskesmas yang terdapat di Teluk
Alulu. Fasilitas kesehatan balita umumnya terdapat di setiap desa yang ada di
Maratua, Air bersih di Maratua hanya terdapat di desa Bohe Bukut dan Teluk
Harapan. Sumber air yang terdapat di tiga desa lainnya hanya layak digunakan
untuk mencuci. Sebagian penduduk membuat sumur galian untuk mendapatkan air
bersih. Namun hanya sedikit saja didapat air bersih. Penduduk Maratua
mengandalkan penerangan dari panel surya dan generator diesel. Panel surya
penduduk Maratua merupakan bantuan dari PT Lembaga Elektronik Negara (LEN),
begitu pun dengan sebagian generator diesel. Dengan menggunakan generator diesel,
penduduk Maratua merasa berat karena menggunakan bahan bakar solar. Untuk
memenuhi kebutuhan listrik, setiap hari masyarakat menghabiskan sebanyak 8
liter solar atau setara Rp.48.000. (sumber : Wikipedia )
Namun dari gambaran diatas permasalahan utama pada
maratua terletak pada bidang kesehatan, baik secara pengobatan, pencegahan
maupun sarana dan pra-sarana kesehatan yang ada. Pembangunan kesehatan dan air
bersih seharusnya menjadi pusat perhatian pemerintah di maratua karena pembangunan
kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak
untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang
sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
mendukung pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan.
Ada beberapa poin untuk melakukan sosialisasi
pembangunan kesehatan di maratua :
Perkembangan
sarana dan prasarana kesehatan
Peningkatan sarana-sarana kesehatan diutamakan
kepada pengembangan dan memaksimalkan Pusat-pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
dengan bagian-bagiannya yang terdiri dari Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA) dan Balai Pengobatan. Dan karena
belum adanya rumah sakit, maka diperlukan sebagai percepatan pembungan rumah yang
berfungsi sebagai sistem penghubung dalam pelayanan kesehatan dan laboratorium
kesehatan sebagai sarana penunjangnya.
Sosialisasi
pemberantasan penyakit menular
Sosialisasi pemberantasan penyakit menular terutama
ditujukan untuk mematahkan rantai penghubung penularan. Hal ini dilakukan
dengan menghilangkan sumber atau pembawa penyakit, mencegah hubungan dengan
penyebab penyakit atau memberi kekebalan kepada penduduk. Usaha pemberantasan
terutama di-tujukan terhadap penyakit cacar, patek, malaria, kolera, TBC,
penyakit kelamin, pes, kusta, dan sosialisasi untuk pemberantasan beberapa
penyakit lainnya.
Peningkatan
penyediaan air minum
Kegiatan terutama ditujukan untuk menambah jumlah penyediaan
air minum di pedesaan yang memenuhi syarat syarat kesehatan. Prioritas
diberikan kepada daerah-daerah kritis yakni daerah-daerah yang menghadapi
situasi sebagai berikut: terdapat wabah serta penularan penyakit melalui air, sulit
mendapat air, airnya belum memenuhi syarat kesehatan untuk dijadikan air minum,
sedang dilain pihak telah tersedia tenaga-tenaga kesehatan lingkungan serta
telah terdapat par-tisipasi dari masyarakat.
Pendidikan
kesehatan masyarakat dan tenaga kesehatan
Pendidikan kesehatan masyarakat terutama meliputi
pendidikan kesehatan dalam lapangan keluarga berencana, kese-jahteraan ibu dan
anak, usaha kesehatan sekolah. perbaikan gizi, sanitasi, dan kesehatan gigi.
Organisasi pendidikan kesehatan masyarakat telah dikembangkan oleh profinsi
setempat dan telah dididik sejumlah tenaga ahli pendidikan kesehatan masyarakat
sebagai tenaga inti.
Usaha peningkatan pelayanan dan pembangunan kesehatan
ditujukan untuk menyediakan dan memberikan pemeliharaan kesehatan dalam arti
yang luas kepada setiap anggota masyarakat yang membutuhkannya secara efisien dan
efektif. Agar usaha peningkatan pelayanan kesehatan tersebut dapat terlaksana
dengan sebaik-baiknya, maka seluruh sarana pelayanan kesehatan diusahakan untuk
berada dalam suatu sistem jaringan hubungan yang serasi yang belum terdapat
atau tersosialisasikan didalam pulau maratua itu sendiri. Dalam rangka
pelaksanaan sistem jaringan hubungan sarana-sarana kesehatan di Maratua ini,
maka sarana pelayanan kesehatan yang paling dasar yakni berupa PUSKESMAS dan
POSYANDU sejauh mungkin akan memberikan pelayanan dan mengatasi persoalan
kesehatan yang dialami oleh penderita. Rumah sakit di Maratua diharapkan dapat
secepat mungkin dibuat untuk masalah- masalah
kesehatan yang tidak dapat diatasi pada Puskesmas. Kemudian untuk
masalah-masalah kesehatan yang ternyata memerlukan pemecahan lebih jauh akan
diteruskan ke rumah sakit propinsi
dan apabila masih
diperlukan akan diteruskan ke rumah sakit pada tingkat nasional.
Sebaliknya apabila penderita telah selesai mendapatkan pelayanan pada sarana
kesehatan yang lebih tinggi, maka kemudian akan dikembalikan kepada sarana
kesehatan yang lebih rendah untuk mendapatkan pemeliharaan kesehatan
seterusnya, apabila diperlukan. Di lain pihak sarana pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi tingkatnya harus selalu memberikan bimbingan kepada sarana-sarana
pelayanan kesehatan yang berada di tingkat yang lebih rendah. Bersamaan dengan
itu sarana kesehatan pada tingkat yang lebih tinggi secara teratur memperoleh informasi kesehatan dari tingkat
yang lebih rendah untuk diolah. Demikian
pula pendidikan dan latihan tenaga-tenaga kesehatan dilakukan oleh
sarana-sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi untuk tenaga-tenaga
pelayanan kesehatan yang berada pada tingkat yang lebih rendah. Melalui
pelaksanaan sistem jaringan hubungan sarana-sarana pelayanan kesehatan
tersebut, maka akan tendapat suatu hubungan timbal-balik yang serasi antara
sarana-sarana pelayanan kesehatan pada berbagai tingkatannya.
Jika Pengadaan dan sosialisasi pembangunan kesehatan
di Maratua dapat dilaksanakan maka setidaknya penyakit-penyakit yang biasa
diderita masyarakat Maratua tidak mewabah. Pengadaan air bersih juga mampu
menjadikan sumber daya manusia Maratua lebih berkualitas dan tidak kalah dengan
orang-orang dari Malaysia yang sedikit banyak mulai menduduki pulau Maratua itu
sendiri.
Refrensi : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasioal bidang Kesehatan, 2005-2025.
website tentang pulau maratua , sebagai bahan gambaran umum.
Essai seleksi K2N UI 2012.